Pengembangan Rencana Kerja Sekolah (RKS)
Gagal membuat rencana sama artinya dengan menyiapkan kegagalan.
Sebuah kalimat yang seringkali kita dengar, sebab memang perencanaan itu sebagai blue print ke arah mana sebuah sekolah akan dibawa. Mau dibuat seolah-olah apa sekolah yang dipimpin. Perencanaan yang baik merupakan awal dari sebuah keberhasilan.
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 wacana Standar Pengelolaan menjelaskan bahwa Rencana Kerja Sekolah (RKS) terdiri dari Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) yang menggambarkan apa yang akan dicapai sekolah dalam waktu 4 tahun, dan juga Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang merupakan rencana kerja kegiatan sekolah dalam setahun. RKT yang dibuat tentunya menurut pada RKJM. Dalam pelaksaan RKT, maka perlu dianggarkan dalam bentuk Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS). RKJM, RKT, dan RKAS ini yang menjadi anutan dalam pengelolaan sekolah biar sanggup berjalan dengan baik, efektif, dan efisien demi pengembangan mutu pendidikan.
Dalam RKJM dimuat tujuan, program kegiatan, dan asumsi sumber daya yang dibutuhkan selama 4 tahun. Sedangkan dalam RKT dimuat jadwal jangka pendek/tahunan sebagai jabaran atau operasional RKJM.
Tujuan disusunnya RKJM
- menjamin supaya tujuan sekolah yang telah dirumuskan dapat dicapai dengan tingkat kepastian tinggi dan resiko kecil.
- menawarkan arah kerja yang terang perihal pengembangan sekolah
- pola dalam mengidentifikasi dan mengajukan sumber daya pendidikan tang dibutuhkan dalam pengembangan sekolah
- menjamin keterkaitan dan konsistensi dalam perencaaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan
- mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat, dan
- menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkesinambungan
Fungsi RKS :
- legitimasi
- pengarah
- minimalisasi ketidakpastian
- minimalisasi pemborosan sumber daya
- penetapan sumber kualitas
Prosedur Pengembangan RKS
- Awali dengan pelaksanaan Evaluasi Diri Sekolah (EDS).
- Buatlah rekomendasi berdasar kelebihan dan kekurangan yang ditemukan dalam EDS untuk dilakukan perbaikan
- Lakukan monitoring dan penilaian
Evaluasi Diri Sekolah (EDS) dilaksanakan dengan menggunakan instrumen mengenai Standar Nasional Pendidikan (SNP). Dari EDS ini dihasilkan peta mutu sekolah yang menggambarkan kondisi sekolah yang merupakan capaian SNP sekolah. Peta mutu ini juga mampu dilihat di rapor mutu sekolah.
Rekomendasi dari hasil EDS ini tentunya banyak jumlahnya. Untuk itu perlu dibuat prioritas dengan mengkaji dilema utama dalam mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Sehingga program yang dibuat benar-benar mengarah kepada perbaikan mutu pendidikan/sekolah.
Monitoring mampu dilakukan secara internal yang selanjutnya dalam jangka waktu tertentu dilakukan evaluasi. Hasil evaluali dituangkan dalam bentuk laporan sebagai wujud akuntabilitas administrasi penyelenggaraan sekolah. Laporan ini juga digunakan sebagai dasar kinerja serta dasar untuk melakukan perencanaan berikutnya.
Rencana Kerja Tahunan memuat ketentuan yang terang mengenai :
- kesiswaan
- kurikulum dan kegiatan penyelenggaraan
- pendidik dan tenaga kependidikan serta pengembangannya
- sarana dan prasarana
- keuangan dan pembiayaan
- budaya dan lingkungan sekolah
- tugas serta masyarakat dan kemitraan
- planning-planning kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan pengembangan mutu
RKJM yang baik minimal memenuhi komponen sebagai berikut :
- Analisis lingkungan strategis
- Analisis kondisi ketika Ini dilihat dari keterlaksanaan SNP
- Analisis pendidikan 4 tahun mendatang
- Visi, misi, sekolah
- Tujuan sekolah 4 (empat) tahun mendatang
- Identifikasi tantangan positif (kesenjangan kondisi antara kondisi dikala ini terhadap kondisi pendidikan 4 tahun mendatang)
- Program strategis
- Rencana kerja yang mencakup 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan, meliputi jadwal, kegiatan, indikator keberhasilan atau hasil yang diharapkan, waktu pelaksanaan, kebutuhan pembiayaan, penanggungjawab atau pelaksana.
- Jadwal kegiatan monitoring dan supervisi.
Contoh Sistematika RKJM
Bab I Pendahuluan, yang berisi : a) latar belakang; b) landasan hukum; c) tujuan; d) manfaat; dan e) ruang lingkup RKJM
Bab II Profil Sekolah, yang memuat visi, misi, tujuan sekolah, dan data penting sekolah lainnya.
Bab III Proses Penyusunan RKJM, yang berisi uraian rekomendasi hasil EDS atau hasil analisis lainnya dan proses penetapan skala prioritas.
Bab IV Rencana Kerja 4 tahun, yang berisi uraian rencana kerja empat tahun secara komprehensif. Biasanya dibuat dalam bentuk matriks, memuat program, kegiatan, indikator keberhasilan atau hasil yang diharapkan, waktu pelaksanaan, kebutuhan pembiayaan, penanggungjawab atau pelaksana.
Bab V Penutup, yang berisi tujuan, impian, kebermanfaatan RKJM, planning pengembangan dan rekomendasi.
Contoh sistematika RKT
Bab I Pendahuluan, yang berisi : a) latar belakang; b) landasan hukum; c) tujuan; d) manfaat; e) ruang lingkup RKT
Bab II Profil Sekolah, yang memuat visi, misi, tujuan sekolah, dan data penting sekolah lainnya.
Bab III Rencana Kerja tahun berjalan, yang menguraikan planning kerja satu tahun, mencakup seluruh standar dalam SNP. Biasanya dibuat dalam bentuk matriks, berisi jadwal, kegiatan, indikator keberhasilan atau hasil yang diharapkan, waktu pelaksanaan, kebutuhan pembiayaan, penanggung jawab atau pelaksana.
Bab IV Penutup, yang berisi tujuan, harapan, kebermanfaatan RKT, planning pengembangan dan rekomendasi.
Untuk detilnya silahkan download Modul Pengembangan Kerja Sekolah (RKS) yang penulis dapatkan dari diklat Penguatan Kepala Sekolah 2019.
Post a Comment (0)